Menjaga Kesehatan Mata
Saat ini, banyak pekerjaan yang membutuhkan
komputerisasi
dalam mengolah data terutama saya sendiri, hampir
12 jam lebih per hari. Bagi pekerja yang harus berada di depan komputer selama lebih dari 12 jam per
hari, resiko kesehatan mata terganggu besar
sekali. Maka
Menjaga Kesehatan Mata
Sangat penting bagi seorang yang bekerja di depan komputer.
Masalah mata seperti mata merah, iritasi, mata bengkak, berair, pusing, kerap mendera para pekerja ini dan selalu mencari cara untuk menjaga kesehatan mata. Sementara untuk menjauhi komputer, adalah hal yang tidak mungkin dilakukan karena vitalnya komputer bagi pekerjaan mereka dan juga saya sendiri.
Kiat menjaga kesehatan mata
Berikut adalah kiat menjaga kesehatan mata, bagi
orang-orang yang memperlukan :
1. Atur ruangan kerja senyaman mungkin
Pencahayaan ruangan jangan sampai membuat mata Anda silau, karena
cahaya dari layar komputer sendiri sudah menyilaukan. Tempatkan
monitor sedikit di bawah arah horisontal pandangan mata. Jangan
terlalu tinggi, juga jangan terlalu rendah agar leher tidak perlu
menunduk atau mendongak.
2. Istirahat di tengah kerja
Setiap setengah jam atau 1 jam sekali, berdirilah dan istirahatkan
mata Anda. Memandang sebuah benda dengan jarak yang jauh secara
fokus selama beberapa saat akan membantu mata kembali rileks. Jika
perlu, Anda juga bisa berjalan-jalan di sekitar ruangan agar tidak
terlalu pegal.
3. Palming
Palming adalah salah satu teknik yoga yang fungsinya menyegarkan
penglihatan dan merilekskan syaraf. Caranya, gosok kedua telapak
tangan hingga hangat, lantas tempelkan pada mata selama minimal 30
detik.
4. Sering berkedip
Ketika sedang berkonsentrasi dalam memandang sesuatu, termasuk
monitor, orang kerap lupa berkedip. Ini membuat mata menjadi
kering, iritasi dan merah.
5. Gunakan tetes mata
Untuk kembali menyegarkan mata yang kering dan
iritasi, Anda bisa gunakan obat tetes mata. Sebab jika dibiarkan
saja tanpa perawatan, maka mata bisa makin parah keadaannya.
Tentang Kesehatan Mata
Mata adalah panca indera manusia yang sangat penting/esensial.
Dapat dibayangkan jika kita mengalami kerusakan mata atau kebutaan,
kita tidak dapat menikmati dan merasakan betapa indahnya alam
semesta ini. Kenyataannya kita sering lupa untuk melakukan
perawatan mata, padahal seperti halnya bagian tubuh yang lain, mata
mungkin saja terkena gangguan atau masalah kesehatan.
Gangguan-ganguan tersebut bisa disebabkan oleh udara yang tidak
bersih atau terpolusi, radiasi sinar matahari, radiasi akibat
terlalu lama di depan komputer, dan gangguan-gangguan lainnya.
Studi yang dilakukan oleh Eye Disease Prevalence Research Group(2004) memperkirakan
bahwa pada tahun 2020 jumlah penderita penyakit mata dan kebutaan
di dunia akan mencapai 55 juta jiwa. Studi ini menyebutkan juga
bahwa penyakit mata dan kebutaan akan meningkat terutama bagi
mereka yang telah berumur diatas 65 tahun. Seseorang yang berumur
80 tahun keatas yang merupakan 8% dari total penduduk, mengalami
kebutaan sebanyak 69%.
Gangguan kesehatan pada mata yang umum terjadi adalah penurunan
fungsi penglihatan, gejala mata merah tanpa ada penurunan fungsi
penglihatan, dan mata merah dengan fungsi penglihatan turun. Sampai
saat ini, penyakit mata yang banyak diderita adalah katarak,
glukoma, dan infeksi.
Seiring dengan meningkatnya perhatian dan pengetahuan pengaruh gizi
terhadap kesehatan, khususnya kesehatan mata menyebabkan pesatnya
pertumbuhan pasar terhadap produk-produk kesehatan mata. Sebagian
besar produk-produk untuk kesehatan mata yang dipasarkan sekarang
berbentuk suplemen.
Selain senyawa antioksidan (vitamin A, C, dan E) yang sebelumnya telah diketahui dapat meningkatkan kesehatan mata, senyawa lain seperti lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin, baru-baru ini diketahui sebagai senyawa yang dapat meningkatkan kesehatan mata.
Selain senyawa antioksidan (vitamin A, C, dan E) yang sebelumnya telah diketahui dapat meningkatkan kesehatan mata, senyawa lain seperti lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin, baru-baru ini diketahui sebagai senyawa yang dapat meningkatkan kesehatan mata.
Lutein suatu kelompok senyawa karotenoid berwarna kuning yang
banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau. Lutein terdapat di
macula dan dipercaya dapat melindungi mata dari kerusakan oksidatif
oleh sinar radiasi ultraviolet (UV).
Macula berada di tengah-tengah retina dan bersebelahan langsung
dengan lensa mata. Macula merupakan daerah kecil yang mengandung
jutaan sel yang membantu menghasilkan penglihatan yang tajam untuk
membaca atau melihat obyek dengan jelas.
Senyawa karotenoid lain yang terdapat di dalam macula adalah adalah
zeaxanthin, yang diketahui dapat memberikan manfaat untuk kesehatan
mata.
Penelitian yang dilakukan oleh Chitchumroonchokchai dan koleganya
pada tahun 2004 dari Ohio State University, menunjukkan bahwa
lutein dan zeaxanthin dapat melindungi sel lensa manusia dari
paparan sinar UV, yang merupakan penyebab utama terjadinya penyakit
katarak. Selain itu, mereka membandingkan aktivitas antioksidan
lutein dan zeaxanthin dengan vitamin E. Hasilnya menunjukkan bahwa
lutein dan zeaxanthin menunjukkan aktivitas 10 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan vitamin E dalam melindungi sel lensa dari
kerusakan akibat sinar ultraviolet.
Pada tahun yang sama juga dilakukan penelitian oleh Neuringer dan
kolega, menujukkan kemampuan lutein dan zeaxanthin dalam
meningkatkan kesehatan mata. Sedangkan pengujian pada hewan yang
disponsori oleh DSM Nutritional Products Swiss,
menunjukkan bahwa suplementasi atau penambahan lutein dan
zeaxanthin meningkatkan aktivitas antioksidan di dalam darah.
Kelompok senyawa karotenoid lainnya yang ternyata memiliki
kemampuan untuk melindungi macula dari paparan sinar UV adalah
astaxanthin. Guerin et al. (2003) menyebutkan bahwa
kemampuan antioksidan dan anti-inflamasi senyawa astaxanthin dapat
memberikan efek perlindungan mata dari sinar UV.
Sampai saat ini aktivitas antioksidan dari senyawa lutein,
zeaxanthin, dan astaxanthin memberi jawaban mekanisme terjadinya
peningkatan kesehatan mata. Radikal bebas yang berasal dari sinar
UV atau cemaran udara, masuk ke mata mengakibatkan terjadinya
reaksi oksidasi molekul-molekul rentan pada lensa mata.
Molekul tersebut adalah protein dan lemak yang menyusun lensa mata.
Efek dari oksidasi ini menyebabkan rusaknya protein atau lemak pada
lensa mata. Seiring dengan bertambahnya usia dan semakin
terakumulasinya tekanan radikal bebas, protein dan lemak yang rusak
tersebut akan semakin besar jumlahnya. Itulah yang membuat
penglihatan kabur dan lama-kelamaan menjadi buta.
Lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin menangkapi radikal bebas ( radical scavenger activity) dengan cara berikatan
dengannya sebelum radikal-radikal tersebut merusak protein atau
lemak lensa mata. Atau dengan kata lain lutein, zeaxanthin, dan
astaxanthin dapat disebut sebagai protektor lensa mata terhadap
serangan radikal bebas.
Karotenoid banyak ditemukan pada sayuran berwarna kuning-jingga seperti
wortel, sayuran berwarna hijau seperti brokoli, dan buah-buahan
berwarna merah dan kuning-jingga, seperti tomat, arbei, semangka, dan
mangga. Jadi dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan secara teratur
dapat memenuhi kebutuhan lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin setiap
harinya. Selain itu efek lain mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan
adalah meningkatkan asupan serat makanan yang sangat baik untuk
kesehatan tubuh.
Postinga yang sangat menarik, saya lebih menjaga kesehatan.
ReplyDeleteterus menulis untuk wacana anak bangsa
terima kasih gan....
ReplyDelete