Friday, March 29, 2019

Pendakian Gunung Slamet Jalur Bambangan Purbalingga

Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah dan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.428 mdpl. Pada masa penjelajahan dunia yang pertama Sir Frances Drake, seorang pelaut Inggris pada tahun 1580, ketika itu melihat Gunung Slamet dan segera mengarahkan perahunya dan berlabuh di Cilacap pada saat itu.


Gunung Slamet dari Purbalingga atau Purwokerto
Cara menuju basecamp Bambangan
  1. Dari luar kota turun di Stasiun Purwokerto atau Terminal Purwokerto.
  2. Jika turun di Stasiun Purwokerto, naik angkutan umum berwarna orange ke terminal Purwokerto.
  3. Naik bus jurusan Purbalingga atau Bobotsari (disarankan Bobotsari saja jika ada),
  4. Jika naik bus jurusan Purbalingga, setelah sampai teminal Purbalingga, dilanjutkan naik bus jurusan Bobotsari atau naik angkutan umum nomor 1.
  5. Turun di pertigaan Serayu.
  6. Naik ojek (hampir setiap hari ada) atau mobil milik warga yang sengaja digunakan untuk transportasi ke Pratin, Serang dan Bambangan.
  7. Turun di basecamp Bambangan.

Pendakian Gunung Slamet Jalur Bambangan

Sepulang kerja pukul 15.00 langsung kumpul di rumah saya untuk cek perlengkapan terakhir, dari logistik, peralatan masak, dll. Kami berempat berangkat menggunakan sepeda motor dan sampai ke pos Bambangan sekitar pukul 17.00. Gerbang Pendakian Gunung Slamet Pos Bambangan Purbalingga.
Bergegas kami mendaftar di Basecamp Pendakian Gunung Slamet Jalur Bambangan dan membayar Rp. 5.000, -. Setelah mendaftarkan diri, kami packing ulang. Waktu menunjukkan pukul 18.00, kami sholat Maghrib terlebih dahulu sebelum memulai pendakian.
Basecamp – Pos Lapangan

Sekitar pukul 18.30 WIB, kami memulai pendakian gunung Slamet jalur Bambangan 3432mdpl dengan diawali berdoa. Trek awal didominasi oleh ladang ladang penduduk salah satunya ladang wortel. Pada awal trek memang banyak persimpangan yang sengaja dibuat untuk memudahkan memanen buah dan sayur penduduk.


Jika bertemu persimpangan, ambillah jalur ke kanan atau jalur yang kira-kira menuju puncak slamet. Setelah trek ladang berakhir, jalur pendakian mulai dikelilingi pohon-pohon sedang seperti pohon cemara dan semak belukar. Pukul 17.30 kami sampai Pos Lapangan. Pos Ini dapat menampung tenda hingga 10 tenda. Di depan POS ini terdapat tempat sampah dan di sebelah kiri pos ini (apabila dari bawah) ada mata air.

Jalur Pendakian Bambangan

Pos lapangan – POS I
Vegetasi masih sama, yaitu semak belukar dan pohon cemara yang semakin lebat. Selang satu setengah jam dari pos lapangan, pukul 21.00, akhirnya kami sampai pada POS I (pondok gembirung) terdapat Pondok Peristirahatan yang cukup nyaman dan bisa melihat pemandangan yang idah dari Pos 1 ini.


Di awal perjalanan sampai sekitar POS I ada beberapa persimpangan, namun jangan khawatir jika menemukan persimpangan, karena kedua jalur itu akan bertemu lagi.
Kami membangun dome di dalam pondok Pos I untuk dijadikan Basecamp, pagi harinya kami melanjutkan perjalanan untuk naik lagi...



POS I – POS II
Kami istirahat sebentar di sini. Kami bertemu rombongan dari Jakarta dan berbagai pendaki lagi dari berbagai daerah, yang yang sudah camp dari kemarin . Setelah mengobrol ringan, kami bersiap melanjutkan perjalanan .

Sepanjang perjalanan jalur yang licin akibat guyuran hujan tadi sore juga membuat perjalanan kami semakin lama dan melelahkan. Kawasan vegetasi selepas POS I mulai didominasi oleh hutan tropis yang masih ‘perawan’ karena hampur tidak ada penebangan liar di jalur bambangan ini. Jalur yang semula landai dari basecamp sampai POS I, kini berubah menjadi sangat curam sampai 45 derajat dan tangga tangga alami yang cukup tinggi.



Perjalanan yang cukup melelahkan di awal pendakian ini, membuat kami harus sering istirahat , Kami sampai POS II (Pondok Walang). Kami istirahat cukup lama di sini karena trek awal yang cukup menguras tenaga.


POS II – POS III
Setelah energi kami tekumpul kembali, kami bergegas melanjutkan perjalanan ke POS III. Vegetasi selepas POS II semakin rapat oleh pohon-pohon berumur ratusan bahkan ribuan tahun. Akar-akar pohon yang menjulur hingga jalur pendakian membuat suasana alami di hutan tropis malam itu. Banyak juga pohon-pohon yang melintang menghalangi jalur pendakian sehingga kita harus merunduk melewati bawah batang pohon itu, atau melewati atas batang pohon itu.


Dengan elevasi yang hampir sama seperti sebelumnya, yaitu 45 derajat dan siklus pohon-pohon pada malam hari yang teorinya akan menyerap O2 dan mengeluarkan CO2 membuat nafas kami cukup tersengal-sengal malam itu. Tepat pukul 09.00 WIB atau 1, 5 jam dari pos sebelumnya, kami sampai POS III (Pondok Cemara).



POS III – POS IV
Di Pos 4 hujan pun turun disertai kabut yang tebal padahal siang hari,.sambil menunggu hujan reda kami pun berteduh di bawah pohon dan istirahat.
Kami pun melanjutkan perjalanan kembali dengan medan yang licin karena hujan tadi.

POS IV – POS V
Selain untuk melanjutkan perjalanan Sesampainya di Pos V, kami juga ingin mengisi air yang stoknya semakin menipis. Medan di trek ini juga sama seperti sebelumnya, hutan yang masih asri mendominasi perjalanan kami berlima.. Pukul 11.00 kami sampai POS V (Pondok Mata Air). kita turunkan carrier dan siap mengisi air di bawah POS V ini.


aku dan Ali turun ke mata air, Walau alirannya tidak deras, cukup untuk mengisi botol-botol yang kosong. Sambil istirahat kami makan makanan ringan yang kami bawa. di Pos V ini juga ada pendaki lain uang sudah camp dari kemarin dan sudah mau turun, dan kami pun berbincang-bincang sebentar. Pukul 12.00 kami melanjutkan perjalanan bersama dengan rombongan dari Pemalang (4 orang).




POS V – POS VI – POS VI
Setelah mengisi beberapa botol minuman yang kosong, kami melanjutkan perjalanan ke POS-POS selanjutnya yang jaraknya relatif dekat, sehingga tidak membutuhkan berjam-jam untuk mencapai POS-POS tersebut. rata rata hanya 15-45 menitan kita sampai di POS VI dan lanjut ke POS VII yang merupakan tujuan camp kita hari itu. Pukul 12.30 kita sampai di POS VII. Suasana saat itu sedang berkabut tebal dan angin yang cukup kencang, dan disertai gerimis.
Sebelum hujan tambah besar kami langsung membangun dome, karena gubug di Pos VII sudah ada rombongan yang menempati, kami membangun diluar di tempat yang aman dari angin. Selesai dome dibuat langsung masuk ke dalamnya, Hujan pun Turun besar sampai malam sekitar jam 21.00.
Sambil menunggu Malam Tahun Baru 2012 kami membuat Api Unggun untuk menghangatkan suasana, karena suhu di Pos VII sudah sangat dingin.

Akhirnya jam 00.00 tahun 2012 pun tiba, dan dari Pos VII terlihat sangat indah sekali kembang api di daerah Pemalang, tetapi di Purbalingga dan Purwokerto Langit sangat mendung jadi tidak terlihat kembang api.
Kami tidur sebentar untuk mengumpulkan tenaga ke perjalanan ke puncak.
Sekitar jam 03.00 kami mempersiapkan untuk perjalanan ke puncak, cukup logistik dan peralatan masak..





POS VII – POS VIII – Plawangan – Puncak
Trek yang sebelumnya serupa hutan yang masih lebat sekarang berubah menjadi semak belukar yang cukup tinggi dan edelweiss yang sesekali kami temui namun belum berbunga. Setelah satu jam kita sampai Plawangan. Kita istirahat sebentar di sini, menikmati sejuknya angin dini hari gunung Slamet. 5 menit rasanya cukup untuk menikmati indahnya pemandangan di bawah bebatuan Slamet yang siap menghadang. okay, SUMMIT ATTACK!!!

WOW, tepat pukul 05.00 kami sampai di puncak?. Aku ragu jika ini memang puncak, tapi kenyataanya, inilah titik tertinggi, dimana di depan saya adalah sebuah jalanan menurun yang menurutku itu kawah. hmm..Yah kita sudahi saja perjalanan ini, kita membuka tas untuk melakukan pesta puncak, ngopi-ngopi makan snack dan foto-foto sepuasnya dengan sunrise pagi di Puncak Slamet,kawah dan Lautan awan yang sangat menakjubkan.

Jam 06.30 kami langsung turun ke basecamp di pos VII,.selesai beres-beres kami langsung turun pulang dan sampain di pos I jam 11.00. Kami istirahat untuk makan siang disini, hujan pun turun deras tapi kami tetap turun ke basecamp Bambangan.
Sampai di Bambangan pukul jam 12.00
Motor langsung kami panasi,dan pulang ke rumah masing-masing. Alhamdulillah, kami selamat sampai tujuan, rumah kita sendiri.
Perkiraan Perjalanan Naik dan Turun
Naik gunung = 11 jam
Turun gunung = 4, 25 jam
Perkiraan Perjalanan Naik
Naik gunung = 6 jam


Jangan lupa 3 hal berikut ini tentang kode etik jika kita berada di alam bebas :
  1. Take nothing but picture (jangan mengambil apapun kecuali gambar).
  2. Leave nothing but foot print (jangan meninggalkan apapun kecuali tapak kaki atau jejak).
  3. Kill nothing but time (jangan membunuh apapun kecuali waktu).


Hal yang perlu diperhatikan
1. Bawa jaket lebih dari 1, karena suhu di gunung slamet saat ini yang cukup ekstrim.
2. Bawa senter yang bercahaya kuning, karena kabut yang setiap hari menyelimuti gunung ini
3. Disarankan menggunakan Sepatu gunung dan Pelindung Kepala
4. Gunakan tenda dome yang cukup kuat dari terpaan angin.
Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan dari perjalanan 3 hari 2 malam di gunung Slamet. terimakasih.